SINGKIL, HALUANACEH– Warga Gunung Meriah geger setelah mengetahui adanya warga setempat nekad bunuh diri dengan cara gantung diri.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kabar bunuh diri tersebut dengan cepat menyebar membuat Tempat Kejadian Perkara (TKP) yakni di Rumah Toko (Ruko) Pemkab Desa Rimo Kabupaten Aceh tersebut dipadati warga dan pengendara yang penasaran pada Sabtu malam (11/07).

Kapolres Aceh Singkil melalui Kasie Humas IPTU Eska Agustinus Simangunsong, S.H membenarkan kabar tersebut dan menjelaskan, hasil pemeriksaan saksi korban berinisial AERL (26) dan nekad mengakhiri hidupnya karena persoalan hutang piutang.

”Berdasarkan pemeriksaan para saksi oleh Tim Sat Reskrim Polres aceh singkil dibantu Polsek Gunung meriah , Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 22.00 WIB (11/7). Saat itu, korban baru saja menyusun slop rokok di kedai milik keluarga. Tidak lama kemudian, korban menerima telepon dari kekasihnya yang diketahui berinisial EP. Percakapan melalui telepon tersebut diduga memicu pertengkaran terkait persoalan hutang piutang,” ucap Kasie Humas. Sabtu 12 Juli 2025.

Eska melanjutkan, usai panggilan tersebut, korban juga sempat terlibat cekcok mulut dengan ayahnya di rumah, yang juga dipicu oleh permasalahan keuangan.

“Mungkin akibat dua persoalan itu, korban mengambil jalan pintas, di mana ia pergi ke lantai dua Ruko dan langsung mengikatkan tali pada lehernya di pintu kamar mandi,” ujarnya.

Menurut Eska, saksi pertama kali menemukan korban yakni ayah korban sendiri dan sesegera mungkin melepaskan ikatan tali tersebut, namun nyawa korban tidak tertolong.

“Saat menerima laporan tim dari Polres Aceh Singkil langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan identifikasi awal. Petugas mengamankan TKP, melakukan olah TKP secara menyeluruh, dan mengamankan sejumlah barang bukti yang ada kaitan dengan peristiwa tersebut,” terang Eska.

Dalam kesempatan itu, Kasi Humas juga ikut menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut dan mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi psikologis anggota keluarga di tengah tekanan ekonomi maupun permasalahan pribadi lainnya.

Pihak kepolisian masih terus mendalami motif dan latar belakang peristiwa ini serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi guna memastikan tidak adanya unsur pidana lain di balik kejadian tersebut.

Sementara itu, menurut Eska, dari pihak keluarga sudah membuat pernyataan bahwa menolak melakukan autopsi terhadap korban dan sudah mengikhlaskan peristiwa tersebut.(***)